Jumat, 15 September 2017

TERUNTUK KAMU YANG ADA DALAM DIAMKU

Assalamulaikum..


Teruntuk kamu yang berada dalam diamku. mungkin Rabb-ku sedang menyisipkan kamu di relung hatiku, sehingga rindu mulai menjelma menjadi ragu. gejolak asa mulai menggelayut bernestapa. aku hanya seorang hamba yang sedang diberi rasa oleh-Nya, Rasa yang entah akan bermuara pada akhir yang bahagia atau hanya singgah sementara. akupun tidak tau rinduku ini rindu yang bagaimana? karena DIA yang membolak-balikan hati hamba-Nya. DIA yang menyisipkan kamu di sudut kerinduanku, DIA juga yang akan menghilangkan rindu pada waktu yang akan berlalu. sampaimana rasaku bertahan ? akupun tidak tau, bilamana kamu hanya singgah dan berlalu maka aku tau Rabb ku sedang memberiku kesempatan untuk belajar mengikhlaskan dan melepaskan mu karena-Nya. bukan.. bukan karena kamu tidak pantas untuk ku atau aku tidak pantas untuk mu tapi Rabb ku punya cara untuk mempersatukan ku dengan imamku dan mempersatukanmu dengan bidadarimu nanti. karena Rabbku tau tempat ku berbahagia adalah imam ku entah itu kamu atau orang yang bahkan belum ku tau sekalipun. jadi biarlah rasaku rasa yang bisu sampai waktu bersedia untuk berbicara.

"Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi'alad dinika wa 'ala tho' atika"
"Wahai dzat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas ketaatan kepada-Mu"

              -Salam ku untuk kamu yang sedang disisipkan dalam rindu oleh-Nya-
                             -Teti Sukma-



                         

Senin, 31 Juli 2017

Abang

Diunyu..
     

          Sayup angin teriring di wajah penuh pilu..
          Tergores asa sang nestapa..
          Tak temukan kapal di selat pelabuhan rindu..
          Masih menunggu dalam detik ketidak pastian..

Biar saja rindu makin jadi 
Biar saja sepi  menghampiri..
Asal kau tetap kembali..
Tersenyum menyapaku digerbang rasa..

          Bukan ku tak tahu diri..
          hanya sebatas berharap kau kembali..
          menghiburku dengan gitar pelipur lara..
          di tempat kenangan kita..
  

             -Untuk Abang-
Masih disini disini di tempat kenangan kita
                 -PDG-

Sabtu, 24 Juni 2017

Kala Sang Ramadhan Pergi




Semua kan Berbeda
Tak Seperti hari ini..
Esok sang fitri akan kembali
dan pertanda ramadhan akan pergi..

  Rindu...
      Rindu...
          Rindu..

Keberkahannya,..
Keindahannya...
dan kebaikan yang ada didalamnya
kini kan pergi, dan menunggu tuk kembali lagi..

salam rindu dari kami ramadhan..
tak terbendung air yang menetes di pelupuk mata
penantian esok kan berakhir 
kemenangan tiba 
dan ramadhan kan kembali di 30 hari berikutnya.

                                 _Salam kami tuk Ramahdan_
Semoga masih diberi kesempatan menikmati bulan yang penuh berkah ini

Tegal, 24 Juni 2017
_Teti Sukma_



Senin, 03 April 2017

Aku Yang Telah Lancang (Surat Takberbalas)

Aku yang telah lancang...

“Mungkin Doa yang ku untai belum sampai pada sang empu, hanya bisa menunggu sampai atau   berlalu”

Aku kira setelahnya tidak ada lagi yang bisa ku taruh dalam  rindu, namun entah sejak kapan kamu mulai menyusup dalam celah kosong di hatiku. Sebenarnya aku yang telah lancang berani menyebutmu di sepertiga malam-Nya tanpa seizin darimu. Mungkin aku sedang berharap ketidak mungkinan yang mungkin saja bisa ku dapat. Tidak ada yang tau selain  DIA yang maha Tau. mungkin juga aku sedang mencoba mematahkan hatiku sendiri dengan mencoba mengenalmu dalam diam. Banyak kemungkinan lain yang akan terjadi atau malah berlalu pergi.

Seperti puisi rangga untuk cinta yang berjanji untuk kembali bersama, aku ingin kamu dan aku dipertemukan kembali dengan rencana yang telah dirancang-Nya pada waktu yang tepat. Aku tidak ingin memaksakan ragaku yang sangat ingin menemuimu, aku ingin pertemuan kita nanti menjadi pertemuan yang akan menunjukan restu-Nya. Jika memang kita dipertemukan kembali atau sebaliknya jika kamu dan aku memang tidak ditakdirkan bertemu, aku ingin diamku ini menjadi sebuah perbaikan diri ke jalan sang Illahi Robbi.
                     -Dari ku untuk mu  
                      Teti Sukma
                      Di Penghujung Senja



Selasa, 24 Januari 2017

Untukmu senjaku



Terkadang ingin hilang

hati kosong semakin berdebu

sedang senja makin jauh

aku toleh ke ujung biru

tak ada senyummu

lantas haruskah berhenti

sedang rindu semakin jadi

kadang ku merayu

namun tak sampai pada sang waktu

ku titip rasa dalam satu nama

nama yang masih ku rindu di ujung purnama

untukmu senjaku di kota baja.


_Semoga pesan ini sampai padanya_



-Teti sukma-

Serang, 24 Januari 2017

Masih disini di pengasingan hati .