Ketika dunia menertawakan, dan cacian bagaikan hujan. maka belajarlah dari keduanya dan yakinlah bahwa kekuatan kita bangkit karena penyesalan yang telah kita alami
Selasa, 18 Februari 2014
Ragu ..
dalam kecaman sang waktu
menunggu hal yang masih berwarna kelabu
bisakah bibir ini berhenti mengucap namanya
nama sang pengikis yang terpatri dalam sanubari
yang ku sebut dalam setiap sujudku pada-Nya
Mungkin hanya sebongkah harapan palsu
yang tergores dalam penantian sang malam
senyumnya bahkan sudah tak terlihat oleh masa
terkubur dalam serpihan kata yang tak terucap
masih melekat erat dalam hati
cerita kita yang selalu membuat ku iri
iri dengan semua yg pernah terjadi
yang takan kembali dan takan pernah terulang lagi
aku dan kamu dalam doaku yang masih terdengar dalam diam :')
-Teti Sukma-
#Teruntuk kamu yang masih ku rindukan dalam diamku
(I love you for a thausand year) <3
Sabtu, 01 Februari 2014
Bait-bait nada itu terdengar begitu syahdu
dalam rintihan hujan di malam yang kelabu
berharap sang waktu mengerti.
bahwa harapan dan impian itu tidak berlari
wahay kalian sang pengukir senyumku
masihkah gelomabang rindu itu kau ingat
dengan segenap raga, yang takkan hancur oleh sang massa
di sini, hati yang berlayar menerjang ombak yang bergemuruh
tidak sulit mengukir namamu di kertas hatiku
tapi cukup sulit untuk ku hapus dalam penghapus hidupku
karena kau begitu melekat dalam hembusan nafas ini
bernyanyi mesra merangkul kerinduanku
setiap jam, menit bahkan detikpun kau kalahkan
dengan kasih dalam sebuah persahabatan ~
-TETI SUKMA -
Langganan:
Postingan (Atom)