Ketika dunia menertawakan, dan cacian bagaikan hujan. maka belajarlah dari keduanya dan yakinlah bahwa kekuatan kita bangkit karena penyesalan yang telah kita alami
Selasa, 18 Februari 2014
Ragu ..
dalam kecaman sang waktu
menunggu hal yang masih berwarna kelabu
bisakah bibir ini berhenti mengucap namanya
nama sang pengikis yang terpatri dalam sanubari
yang ku sebut dalam setiap sujudku pada-Nya
Mungkin hanya sebongkah harapan palsu
yang tergores dalam penantian sang malam
senyumnya bahkan sudah tak terlihat oleh masa
terkubur dalam serpihan kata yang tak terucap
masih melekat erat dalam hati
cerita kita yang selalu membuat ku iri
iri dengan semua yg pernah terjadi
yang takan kembali dan takan pernah terulang lagi
aku dan kamu dalam doaku yang masih terdengar dalam diam :')
-Teti Sukma-
#Teruntuk kamu yang masih ku rindukan dalam diamku
(I love you for a thausand year) <3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar