Di sudut malam ku membisu
dengan kepingan hati yang masih berserak
entah hingga kapan detak ini mulai mengencang
kembali mencoba merangkai kata yg hilang
Tuhan...
Bisakah hujan menghapus jejak petang
aku masih berdiri di lamunan sang pekat
Takdir-Mu bukan tanpa alasan
pasti makna dalam sebuah kehidupan
Harapan tetap akan ku kayuh..
walau lelah akan tetap ku daki
hingga jawaban datang dengan pasti
ku coba untuk menepi lagi :')
-Sahur pertama-
Aku yang merindu dalam petang
Waktu bagian serang
04.18
-Teti Sukma-
Ketika dunia menertawakan, dan cacian bagaikan hujan. maka belajarlah dari keduanya dan yakinlah bahwa kekuatan kita bangkit karena penyesalan yang telah kita alami
Minggu, 29 Juni 2014
Jumat, 27 Juni 2014
Teruntuk kau sang penyayat rindu
Ronta dalam jiwa mulai menggebu
asa dalam nestapa kembali bertemu
dengan kerinduan sang angkasa
masih takbisa kugapai senja..
Teruntuk kau sang penyayat hati..
Jerit kasih yang tergenggam erat
kini terlepas bagai angin yang lalu
Kauu !!
harus kucari dimana serpihan dari puing itu
Bahkan jejaknya hilang tak ada
bukan caci yang ku mau
hanya harapan dari sang pengikis lalu..
Cukup !!
Aku mulai lelah
mengejar sang ombak yang terus bergulung
tak henti berlari dalam kelamnya masa
kini aku menyerah...
mengejar apa yang tak bisa kumiliki </3
Siang yang cerah
-Aku yang kelabu dimatamu-
-Teti Sukma-
-Teti Sukma-
Minggu, 22 Juni 2014
Ya Robbi..
Teruntuk Engkau sang maha Rahim..
Tiada kata yang lebih indah selain menyebut nama-Mu
Ya Latif.. Ya Ghafar..
Aku merindumu di pucuk senja..
dalam balutan kasih yang kau beri pada semesta..
slalu akanku sebut nama-Mu dalam doa
dengan segenap raga yang tercipta di dalam cinta..
Kau yang maha Kabir ..
aku memohon ridho dan kasihmu
sampai raga ini semakin rapuh
tetap kokohkan imanku
agar sujudku tiada pernah berkurang untuk berbakti pada-Mu..
"Lahaula Wala Quwata Illa Billah Hil Aliyil'Azim.' "
Engkau yang maha sempurna
biarkan hatiku hanya menyeru nama-Mu
hingga langit tak lagi berwarna biru
tetap istiqomahkan hatiku
dalam peluk kasih-Mu itu..
13.02 Wib
Aku yang masih merindumu
-Teti Sukma-
Tiada kata yang lebih indah selain menyebut nama-Mu
Ya Latif.. Ya Ghafar..
Aku merindumu di pucuk senja..
dalam balutan kasih yang kau beri pada semesta..
slalu akanku sebut nama-Mu dalam doa
dengan segenap raga yang tercipta di dalam cinta..
Kau yang maha Kabir ..
aku memohon ridho dan kasihmu
sampai raga ini semakin rapuh
tetap kokohkan imanku
agar sujudku tiada pernah berkurang untuk berbakti pada-Mu..
"Lahaula Wala Quwata Illa Billah Hil Aliyil'Azim.' "
Engkau yang maha sempurna
biarkan hatiku hanya menyeru nama-Mu
hingga langit tak lagi berwarna biru
tetap istiqomahkan hatiku
dalam peluk kasih-Mu itu..
13.02 Wib
Aku yang masih merindumu
-Teti Sukma-
Senin, 02 Juni 2014
Lamunan sang kejora
Kamu yang kini jauh dalam genggamanku..
tak bisa kuraih walau dengan selendang waktu
untuk mu.. sang bintang malam yang jauh di angkasa
kini ku hadir menyapa mu di bulan penuh warna..
kau !! yang membiarkanku meronta
tertatih takbedaya menahan sayatan pisau
Heyy ..
balutan rindu kini mengerogoti hati
terseret oleh kencangnya ombak sang neptunus
sadarkah kau bintang dalam sekeping hati
atmosfir penat ku kini terlihat nyata
bingar seolah menyapa pekatku
aku yang masih terbujur rapuh
mencoba bangkit dari bongkahan hati yang pilu
* Bosan aku dengan penat dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga di kalbuku sendiri *
-Malam Kelam -
Aku yang masih merindumu dalam sepi
Teti Sukma-
Langganan:
Postingan (Atom)