Rayu sukmaku dengan lantang
biar ribuan angin menyapa senja
tetap kau dalam jiwaku
Semayam nyata tanpa kata
Tombak lara bergelayut merana mesra
aku dengan sepi bernyanyi sunyi
bertanya dengan bintang
serahkan hati yang kau beri belati
Kasihmu tak seperti kasih-Nya
Takpernah pudar walau diterpa karang
dan walau tertembak bumerang
Amboi ~
Sampai salamku pudar
kan ku bopong sebongkah rasa yang lalu
yang kini terlupa oleh kau sang penyayat rasa...
Masih dengan kegalauan
-Teti Sukma-
Di Serang
Ketika dunia menertawakan, dan cacian bagaikan hujan. maka belajarlah dari keduanya dan yakinlah bahwa kekuatan kita bangkit karena penyesalan yang telah kita alami
Senin, 23 November 2015
Sabtu, 03 Oktober 2015
Sepenggal luka
Terenyuh...
Hati yang kokoh bak karang dilaut biru
kini takberdaya meronta putus asa
rasa yang tertinggal masih bersemayam
belum hilang di telan sang masa
Ku gantung celorteh mu dalam lara
kau yang dulu tetap sama
hanya hati yang kini berbeda
kau dan dia..
Menggores luka mendalam di sekujur nadi
aku yang dulu masih dengan puzzle yang sama
hanya kepingannya yang kini telah berbeda
lukaku luka mendalam..
Lalu...
Bisakah kau kembali ?
kembali dengan bintang yang sama
dengan ku bukan dengannya
selubungku masih sama
selubung pelindung saat sepimu
Kini sapaku kembali padamu
sang satya berlensa kaca di laut biru.
-Teruntuk engkau sang satya di ujung bumi pertiwi-
Serang,03 oktober 2015
Teti Sukma
Hati yang kokoh bak karang dilaut biru
kini takberdaya meronta putus asa
rasa yang tertinggal masih bersemayam
belum hilang di telan sang masa
Ku gantung celorteh mu dalam lara
kau yang dulu tetap sama
hanya hati yang kini berbeda
kau dan dia..
Menggores luka mendalam di sekujur nadi
aku yang dulu masih dengan puzzle yang sama
hanya kepingannya yang kini telah berbeda
lukaku luka mendalam..
Lalu...
Bisakah kau kembali ?
kembali dengan bintang yang sama
dengan ku bukan dengannya
selubungku masih sama
selubung pelindung saat sepimu
Kini sapaku kembali padamu
sang satya berlensa kaca di laut biru.
-Teruntuk engkau sang satya di ujung bumi pertiwi-
Serang,03 oktober 2015
Teti Sukma
Kamis, 20 Agustus 2015
Say Goodbye..
teruntuk kamu..
yang telah menemukan bintang baru..
Masihkah kau ingat sinarmu ?...
sinar yang sempat menyinari hati sang biru..
kini ia telah menemukan tempatnya yang baru
dan kau lupakan sebongkah risau yang telah berlalu..
aku masih pilu dalam nestapa
sedang kau telah bahagia dengan bintang yang baru
yang lebih dapat menyinari hatimu
mungkin sinarku telah pudar
menghilang tak tampak bagai maya
semu semu seperti rasamu
untukmu sang satya dengan hati yang baru
terimakasih pernah ada dalam hidupku
say goodbye for you :')
masih dengan gudah
Serang, 21 agustus 2015
-Teti Sukma-
yang telah menemukan bintang baru..
Masihkah kau ingat sinarmu ?...
sinar yang sempat menyinari hati sang biru..
kini ia telah menemukan tempatnya yang baru
dan kau lupakan sebongkah risau yang telah berlalu..
aku masih pilu dalam nestapa
sedang kau telah bahagia dengan bintang yang baru
yang lebih dapat menyinari hatimu
mungkin sinarku telah pudar
menghilang tak tampak bagai maya
semu semu seperti rasamu
untukmu sang satya dengan hati yang baru
terimakasih pernah ada dalam hidupku
say goodbye for you :')
masih dengan gudah
Serang, 21 agustus 2015
-Teti Sukma-
Minggu, 12 Juli 2015
MESKI
Meski
dinding hati taklagi kokoh
Sapa senja
dalam kesunyian
Berdiri menopang
risau dalam belenggu
Aku dengan
hati yang luka.
Berseru dalam rintaian kalbu
Merindumu sudah
menyiksaku
Kau tambah
dengan celoteh luka yang tak palsu
Sakit…
Jalanku tak
bersua dengan bintang
Yang meminta
kejoranya pergi
Masih dengan
kekesalan
Aku membenci
bintangku :’)
Masih dengan selimut duka
aku kini membencimu :')
Serang, 13 Juli 2015
Teti Sukma
Jumat, 26 Juni 2015
MASIH TETAP KAMU
Sajak pilu…
Aku tetap berdiri di atas karang di laut biru
Masih tetap dengan langit yang sama
Dan rasa yang belum berubah
Aku masih tetap megingatmu di sudut asa
Terombang ambing
degan membawa kata rindu
Berlari..
Berlari ingin sekali berlari
Aku ingin menghilang
Enyah dalam pikiran
Agar kau tau betapa rindu ini menusuk ingiku
Ya ..
Mungkin rasa kita
memang berakhir
Tapi ketahulah hati
tetap masih denganmu
Degan kamu sang satya berlensa kaca Aku masih tetap sama
Hanya kau yang kini berbeda
Satu jalan menuju sang surya ..
-Pagi Kelabu-
Masih degan rasa yang masih tertinggal
Serang, 27 Juni 2015
Teti Sukma
Langganan:
Postingan (Atom)